Tak hanya itu, untuk mempercepat waktu dan jarak tempuh dalam pengangkutan sampah, Pemkot juga diketahui telah menambah sarana prasarana lain seperti Unit Pengolahan Sampah (UPS).
Berdasarkan informasi yang diterima dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), hingga penghujung tahun 2011 lalu, Pemerintah Kota Depok telah membangun sebanyak 44 hanggar UPS yang lokasinya tersebar di 11 kecamatan yang ada.
Dengan dibangunnya hanggar-hanggar UPS tersebut, diharapkan penanganan masalah sampah dapat dilakukan dengan cepat dan lebih mudah.
Pengelolaan (pemilahan) sampah di UPS juga diharapkan dapat mengurangi jumlah volume sampah yang akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung. Hal itu tentu saja dapat memperpanjang usia TPA Cipayung yang kondisinya saat ini sudah tidak memungkinkan untuk menampung seluruh sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Depok.
Tak hanya itu, untuk memaksimalkan kinerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Pemerintah Kota Depok pun diketahui telah menambah alokasi dana untuk peningkatan pengelolaan sampah, terutama bidang pelayanan pengangkutan sampah dari Rp 10 miliar (tahun 2011) menjadi Rp 13 miliar lebih pada tahun 2012 ini.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Pelayanan Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok, Rahmad Hidayat membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, selain penambahan jumlah armada pengangkutan sampah, Pemkot Depok juga menambah alokasi dana untuk pelayanan pengangkutan sampah.
“Ya, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, penambahan jumlah alokasi dana tahun ini naik sebesar Rp 3 miliar. Jadi, tahun ini alokasi dana untuk pelayanan pengangkutan sampah di DKP sebesar Rp 13 miliar. Mudah-mudahan dengan penambahan alokasi dana tersebut dapat memaksimalkan kinerja DKP”, ujar Rahmad berharap. (ferry sn)