BALAIKOTA – Program satu hari tanpa nasi (one day no rice) yang mulai disosialisasikan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sejak Selasa (14/2) lalu terus mendapat sorotan dari berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik.
Berbagai rubrik dan program di beberapa media cetak & televisi nasional, seperti TV One, Republika 9, Mata Najwa (Metro TV) pun tertarik untuk menggali lebih dalam program One Day No Rice yang dilaksanakan di Kota Depok, setiap hari Selasa.
Bahkan, salah satu stasiun televisi Amerika Serikat (AS), Cable News Network (CNN) pun tertarik untuk memberitakan program One Day No Rice di kota sejuta belimbing ini.
Seperti gencar diberitakan diberbagai media (cetak, online & elektronik / tv) lokal dan nasional, program satu hari tanpa nasi yang dicanangkan Pemerintah Kota Depok merupakan program yang didasari Undang-undang (UU), Peraturan Presiden (Perpres), dan Peraturan Gubernur Jawa Barat (Pergub Jabar).
Kita tahu bahwa Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan konsumsi pangan beras yang lebih besar bila dibanding dengan negara-negara tetangga, seperti vietnam dan thailand.
Pola konsumsi dan status kesehatan bangsa Indonesia yang tergantung dengan beras mengakibatkan 19,1 % alami obesitas, 15,9% alami diabetes, dan 31,7% hipertensi.
Dari latar belakang itulah kita harus mulai untuk melakukan strategi cara hidup sehat dengan melaksanakan penganekaragaman pangan. Selain itu, kita juga harus menjaga keseimbangan makanan, antara karbohidrat, vitamin, mineral, lemak, dan protein yang dikonsumsi.
Bahkan Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail telah berulang kali mengatakan bahwa gerakan One Day No Rice adalah cara cerdas dalam memenuhi kebutuhan kehidupan kita dengan mengurangi konsumsi beras dan beralih ke buah-buahan, umbi-umbian, dan biji-bijian.
Orang nomor satu di Kota Depok ini pun menegaskan bahwa gerakan One Day No Rice juga memberikan kontribusi bagi bangsa ini. Salah satunya adalah dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi dan menjaga ketahanan pangan nasional.
“Bila kita bisa mengurangi konsumsi beras dan beralih ke sumber karbohidrat
lainnya dalam satu hari saja, maka kita bisa menekan laju inflasi. Gerakan ini bukan merupakan gerakan yang bersifat pribadi tetapi dilatari dengan UU, PerPres, dan Pergub Jabar. Untuk mendukung peraturan tersebut, Pemkot mengeluarkan Surat Edaran tentang himbauan gerakan One Day No Rice sebagai upaya tindak lanjut untuk mendukung Pemerintah Pusat”, tegas Nur Mahmudi.
Sebagai informasi, Gerakan satu hari tanpa nasi telah mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik dari ahli gizi, pakar kesehatan, penggiat kesehatan, dan masih banyak lagi, karena gerakan ini memiliki dampak positif bagi Indonesia. (Ferry / TRO)