Dengan demikian berdasarkan data GATS setiap harinya sekitar 500 orang meninggal di Indonesia akibat konsumsi rokok”, kata Prof Hasbullah Thabrany (guru Besar FKM UI) di Jakarta.
Hasbullah menjelaskan bahwa rokok tidak secara langsungmenjadi penyebab kematian seseorang tetapi terbukti menjadi penyebab utama berbagai penyakit kronis. “ Rokok menyebabkan orang sakit kanker, jantung, dan diabetes lebih awal. Dan jika diusut lebih lanjut, asap rokoklah yang memicu berbagai penyakit baik bagi perokok aktif maupun pasif.” Menurutnya, perokok semua orang Indonesia potensi menjadi perokok pasif karena perokok aktif di Indonesia ada di mana-mana.
Sementara itu Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyebutkan setiap tahun orang Indonesia menghabiskan biaya Rp231 triliun untuk dan karena rokok. “Sejumlah Rp138 triliun untuk membeli rokok, kemudian ada lagi Rp2,11 triliun untuk biaya pengobatan sakit karena merokok itu,” kata Menteri Nafsiah di Balikpapan, Rabu.(16/1/2013). Padahal, katanya, pendapatan negara dari cukai rokok hanya Rp55 triliun.
Menteri Kesehatan juga membeberkan, 78 persen anak usia antara 8-15 tahun terpapar asap rokok di luar rumah. Kemudian sebanyak 11,9 juta balita terpapar asap rokok di rumah sendiri. ”Ya oleh orangtua, apakah bapaknya, ibunya, saudaranya, yang merokok di rumah,” kata Menteri Nafsiah.
Terpapar asap rokok sejak kecil, selain memperbesar peluang anak itu menjadi perokok, anak terkena resiko penyakit akibat merokok semakin besar. Penyakit akibat merokok tersebut adalah sakit jantung, kanker paru-paru, kanker tenggorokan, kanker mulut, tekanan darah tinggi, hingga gagal ginjal.
“Tidak mengherankan kita kesulitan mendapatkan atlet yang mumpuni fisiknya, yang paru-parunya bagus dan berkembang sempurnya,” kata Menteri Nafsiah.
(Antara)