“Maka tidak ada salahnya para pasangan calon berlomba-lomba mensosialisasikan diri di seluruh wilayah Kota Depok terutama di jalan protokol kepada masyarakat Depok untuk berpartisipasi. Apa sih salahnya melakukan sosialisasi kampanye di jalan-jalan protokol asal tertib dan rapih. Namanya juga pesta demokrasi, ya harus meriah dong,” terang Ketua Depok Media Center (DMC) Rusdy Nurdiasyah, kepada wartawan Minggu (27/1/2013), di Sekretariatnya.
Namun Rusdy merasa aneh, justru yang punya hajatnya kan KPUD, tapi sepertinya tidak mau mengeluarkan biaya untuk mensosialisasikan adanya pesta demokrasi khususnya kepada seluruh masyarakat Kota Depok.
“Bahkan sebaliknya keputusan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Depok yang melarang pemasangan alat peraga kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) ditiga jalan protokol di Depok, yakni, Jalan Margonda, Jalan Juanda, dan Jalan Arif Rahman Hakim. Buat apa dilarang! Toh, pemasangan alat peraga membantu meringankan tugas KPUD mensosialisasikan pesta demokrasi rakyat Jabar,” ujar dia.
Menurutnya, dengan pelarangan tersebut dipastikan Pilgub Jabar di Depok tak bergaung dan kurangnya partisipasi masyarakat untuk meramaikan pesta demokrasi tersebut.
“Sebagaian besar masyarakat Depok itukan tidak merasa sebagai sebagai warga Jabar dan lebih merasa sebagai warga Jakarta. Saya yakin sebagaian masyarakat Depok tidak tahu kalau ada Pilgub Jabar. Jangan-jangan seluruh masyarakat Depok akan golput atau tidak ikut serta memiih. Kalau ini terjadi yang harus bertanggungjawab adalah KPUD Depok,” tutur Rusdy.
Dia juga mengakui, bahwa pemasangan alat peraga sebetulnya memudahkan tugas KPUD meminimalisir jumlah golput.
“Yang kita pertanyakan sekarang ini adalah sejauh mana KPUD telah mensosialisasikan pilgub. Kenyataanya kan sangat bertolak belakang. Minim sosialisasi tapi membuat aturan yang kontra produktif,” kilah Rusdy.
Rusdy mencontohkan, tiga titik jalan yang dilarang pemasangan alat peraga kampanye merupakan titik sentral. Dimana, banyak orang lalu lalang di jalan utama tersebut.
Itu artinya, kans mensosialisasikan gebyar Pilgub Jabar lebih mudah. Semua orang dari seluruh penjuru Depok melintas di Margonda, Juanda dan Arif Rahman Hakim jadi tahu kalau adanya pesta demokrasi Pilgub Jabar.
“Tidak ada sosilaisasi dari KPUD Depok. Apalagi tidak ada satu iklan-iklan sosialisasi Pilgub Jabar di media-media lokal Depok apalagi nasional. Tidak ada satupun sosialisasi Pilgub Jabar di jalan-jalan ptotokol apalagi di pelosok-pelosok lain di wilayah Depok yang ada justru sosialisasi itu muncul dari para pasangan calon. Kemana dana sosialisasi itu,” ketusnya.
Rusdy mengingatkan agar KPUD dan Panwaslu Depok mengkaji kembali peraturan yang telah dibuat. Pasalnya, ungkap dia, selama ini yang membuat pilgub menjadi bergaung nyaring adalah karena alat peraga pasangan cagub dan cawagub.
“Ini tindakan konyol dan bodoh dari KPUD Depok. Panwaslu Depok juga lebay, sok ketat melakukan pengawasan yang bukan pelanggaran yang signifikan. Coba mereka turun ke lapangan, tanyakan ke masyarakat tanggal berapa pilgub Jabar berlangsung. Jawabannya sudah pasti mereka tidak tahu, atau boleh dikatakan lebih dari separuh masyarakat Depok tidak tahu,” imbuh dia.
Sama halnya dikatakan Muttaqin Syafi, selaku Ketua tim sukses pasangan Aher-Dedy Mizwar, juga merasa heran atas keputusan pelarangan sosialisasi para calon pilgub Jabar di jalan-jalan protokol.
“KPUD dan Panwaslu terlalu berlebihan tampaknya mereka tidak peduli kalau akan terjadinya begitu banyak golput,” ucap dia.
Begitu juga dengan Saiful, warga Beji, Depok mengakui, tidak akan pernah tahu kalau ada Pilgub Jabar kalau tidak melihat begitu meriahnya keberadaan baliho dan spanduk dari pasangan calon.
“Tapi saya tidak tahu kapan tanggal pelaksanaan pencoblosannya, tidak ada salahnya para pasangan calon memasang alat peraga kampanyenya di jalan-jalan protokol. Asal tidak semerawut aja dan sebaiknya para pasangan calon itu memasang alat peraga kampanyenya itu tidak dalam bentuk spanduk-spanduk tapi di bilboard-bilboard,” kilanya.(MS)
Sumber: www.radaronline.co.id