JAKARTA – Namanya Maharani, semula ia hanya disebut dengan inisial M ketika bersama Ahmad Fathanah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (30/1/2013).
Ahmad ditangkap dengan tuduhan menerima suap untuk memuluskan impor daging sapi. Penangkapan Ahmad dan Maharani inilah yang kemudian menyeret Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq.
Maharani belakangan diketahui adalah seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Jakarta Selatan berusia 19 tahun. Saat ditangkap KPK, ia bersama Ahmad tengah berada di dalam sebuah kamar di Hotel Le Meridien, Jakarta.
Maharani dipercaya sengaja diminta untuk menemani Ahmad untuk memuluskan suap tersebut. Sumber di KPK juga menyebutkan, tim KPK sempat meminta petugas keamanan hotel untuk membuka pintu kamar mereka dan tim menemukan mereka tengah berdua di dalam kamar itu.
Entah apa yang sesungguhnya terjadi di dalam kamar tersebut karena KPK belum mengungkapkan secara mendetail. Maharani sendiri mengaku hanya mengobrol sambil merokok di kamar itu. Yang pasti, Maharani diberi upah Rp 10 juta untuk menemani Ahmad.
Hal itu juga terungkap ketika Maharani dibebaskan, ia meminta kepada KPK untuk mengembalikan uang Rp10 juta yang disita. Alasannya, uang itu merupakan upah untuk dirinya. Namun, KPK tetap menyita uang tersebut karena merupakan bukti.
Maharani juga enggan untuk membuka mulut kepada wartawan. Saat meninggalkan gedung KPK, ia menutup mukannya yang samar-samar terlihat cantik dan bergegas menuju taksi. Yang tampak jelas oleh wartawan hanya tubuhnya yang dibalut pakaian tipis berwarna hitam dengan rok mini biru dan sepatu high heels.
Namun ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa Maharani sering berkaraoke di Venus, Margonda Depok. Menurut seseorang yang sering di panggil Papi, mengatakan bahwa Maharani sering menemani karaoke bersama dirinya beberapa hari sebelum kejadian ini.[tjs]