Boges Marhaen, selaku Korlap Aksi, dalam orasinya mengatakan bahwa keterlibatan Boediono (Wapres saat ini) dan Sri Mulyani (Mantan Menkeu) terpampang nyata. “Sudah banyak bukti yang menunjukkan keterlibatan Boediono dan Sri Mulyani dalam skandal Bailout Century, diantaranya temuan investigasi yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Tahun 2009 lalu,” ujar Boges.
Sementara Tora, Sekjend KORAN, menilai penanganan kasus korupsi Bailout Century Rp. 6,7 Triliyun sangat lamban. “Saat ini sudah banyak bukti terkait kasus itu, dan sudah masuk tahap penyidikan. Lalu kenapa masih lamban penanganannya?!”
Di depan Kantor KPK, KORAN juga menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk membangun front nasional, dengan dimulai membangun komite-komite anti neolib di kampus-kampus dan daerah-daerah.
Massa demonstran KORAN sebelum ke KPK juga sempat melakukan aksi ke Kantor Kementerian Keuangan untuk menolak Chatib Basri sebagai Menteri Keuangan. Chatib Basri dilinai merupakan antek neolib yang hanya akan memperpanjang penjajahan dan penghisapan neoliberalisme di negeri ini. Demo ini adalah demo pertama setelah Chatib Basri dilantik kemarin oleh SBY sebagai Menteri Keuangan.
“Track Record Chatib Basri itu jelas sekali bahwa dia Pro Neolib, sama seperti Agus Martowardoyo, Sri Mulyani dan Boediono. Lalu apa masih harapan kita terhadap kebijakan-kebijakan yang akan dikeluarkan oleh antek-antek neolib macam mereka?” ujar Tora, sambil mengibarkan bendera merah putih.(dr)