Jakarta – PDI Perjuangan jaya di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Namun usia Mega semakin senja, lalu siapa kandidat pewaris tahtanya kelak? Dua anak Mega yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo dinilai berpeluang menggantikan sang ibu.
PDIP sejak awal dikenal sebagai partai trah Sukarno. Selain Megawati dan Guruh Soekarno, dua anak Mega, Puan Maharani dan Prananda Prabowo juga menempati posisi penting di PDIP. Selain mereka, juga ada Puti Guntur, putri Guntur Soekarno.
Di antara tiga cucu Sukarno, Puan yang paling menjulang karier politiknya. Sumber Majalah detik menyebutkan Puan memiliki kedekatan dengan ayahnya, almarhum Taufiq Kiemas. Sampai-sampai Puan disebut ‘anak ayahnya’. Namun kini setelah Taufiq tiada, bursa penerus Mega sebagai ketum PDIP pun kembali misterius.
Karier cemerlang Puan di PDIP memang tak lepas dari dorongan Taufiq. Saat Kongres PDIP di Bali pada 2010 lalu, Puan berhasil duduk sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Hubungan Antar-Lembaga. Karier Puan juga mulus di DPR. Belum genap satu periode di DPR, Puan sudah duduk sebagai ketua Fraksi PDIP.
Karier cemerlang Puan yang dicapai dalam waktu singkat itu tidak jarang menimbulkan kritik di kalangan PDIP. “Maaf ya, kayaknya Pak TK (Taufiq Kiemas) memaksakan separuh matang jadi matang,” jelas sumber Majalah detik.
Sementara itu, karier politik Prananda tidak semoncer Puan. Anak kedua Megawati dari suami pertamanya, almarhum Lettu Penerbang Surindro Supjarso ini lebih dikenal sebagai ‘man behind the door’, tokoh di balik layar. Ia duduk sebagai Kepala Ruang Kendali dan Analisa Situasi di PDIP. Prananda jarang tampil di muka umum.
Prananda sempat membuat heboh Kongres PDIP di Bali pada tahun 2010 silam. Saat itu, ia hadir dalam jumpa pers bersama sang ibu dan politikus PDIP Pramono Anung. Ia bahkan sempat digadang-gadang menjadi calon ketua umum pengganti Megawati. Itulah kali pertama Prananda ‘diperlihatkan’ ke publik. Namun, setelah itu, ia tak pernah muncul kembali.
“Saya menjabat sebagai Kepala Ruang Pengendali dan Analisa Situasi DPP PDIP. Tugas saya lebih banyak berkaitan dengan masalah internal partai yang langsung,” kata Prananda kepada Majalah detik.
Prananda sering terlibat dalam penyusunan pidato politik sang ibu, Megawati Sukarnoputri. Namun dengan merendah, Prananda mengungkap pidato tersebut disusun sesuai arahan ibunya. Prananda membantu mencarikan kutipan pidato-pidato Bung Karno, kakeknya.
“Misalnya, Ibu ingin mendapatkan kutipan Bung Karno, namun beliau lupa kutipan itu ada di buku apa. Karena saya termasuk banyak memiliki koleksi buku-buku Bung Karno, saya membantu mendapatkan kutipan tersebut,” katanya.
sumber: detik.com