MARGONDA – Maraknya pungli selama proses PPDB 2013 (Penerimaan Peserta Didik Baru) di Kota Depok hingga mencapai Miliyaran rupiah mendapat sorotan dari berbagai aktivis mahasiswa dan pergerakan.
Ketua LMND Depok (Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi), Joko Santoso, menyatakan sangat prihatin dengan buruknya dunia pendidikan di Kota Depok.
“Kami bersama beberapa organisasi mahasiswa dan pemuda yang lain akan mengusut tuntas maraknya pungli dan gratifikasi, serta melakukan advokasi terhadap siswa miskin di Depok yang hak-hak nya dirampas oleh siswa kaya dan siswa titipan yang menyogok dengan puluhan juta rupiah per siswa,” ujar Joko.
Sementara Ricky SH, Koordinator GMPP (Gerakan Mahasiswa Peduli Pendidikan) menyatakan akan melakukan aksi pendudukan di Dinas Pendidikan karena Dinas Pendidikan Depok tidak mau segera mengumumkan data siswa miskin, siswa reguler dan data siswa titipan.
“Dinas Pendidikan Kota Depok telah melanggar UU Keterbukaan Informasi Publik karena menyembunyikan data siswa. Sikap ini membuktikan bahwa Oknum-oknum pejabat dinas pendidikan terlibat dalam pungli dan gratifikasi Miliyaran rupiah,” ujar Ricky.
Ricky menambahkan bahwa seharusnya Walikota Depok tidak tutup mata dan telinga. Ini program Walikota Depok tapi kenapa Walikota nya justru lepas tangan dan membiarkan pungli miliyaran rupiah bisa terjadi dalam proses penerimaan siswa baru di Depok.
Sementara Ketua MP2D, Hersong, menyatakan bahwa dirinya sudah mengirim surat permohonan data kepada Dinas Pendidikan sudah lama, tapi belum dapat jawaban. “Tapi saya sudah menembuskan surat itu ke Komisi Informasi Pusat, agar bisa menjadi bukti bahwa Panitia PPDB 2013 di Depok sengaja menyembunyikan data.(dr)