Bakti Jaya, Depok Interaktif – Pemerintah Kota Depok terus berupaya terbuka kepada masyarakat, pasalnya di era keterbukaan ini sangat penting bagi masyarakat untuk mengetahui seluruh program-program yang sudah berjalan maupun yang akan dilaksanakan.Untuk itu, dalam sambutannya pada Forum OPD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok, Selasa (21/2/2017) Di gedung Graha Insan Cita, Depok, Wakil Walikota Depok, meminta agar Dinas Pekerjaan terbuka terhadap masyarakat.
Dalam sambutannya, Pradi menerangkan tahun ini adalah tahun infrastruktur, Pemkot Depok pun telah mengalokasikan Rp. 2 Milyar kepada tiap Kelurahan untuk pemvanguban infrastruktur dan fasilitas umum. Melalui DPUPR, kegiatan Jalan Lingkungan (Jaling) dibagi dalam 3 wilayah yang dikepalai olrh Unit Pelaksana Teknis, yakni wilayah satu meliputi, Sawangan-Bojongsari-Limo dan Cinere.
Wilayah 2 yakni, Pancoran Mas-Cipayung-Beji-Sukmajaya sedangkan wilayah 3 meliputi, Cimanggis-Tapos dan Cilodong.Diharapkan melalui UPT-UPT ini, masyarakat lebih mudah berkomunikasi tentang kondisi wilayah mereka. Saat itu juga , Wakil Walikota memanggil dan memperkenalkan para Ka.UPT tersebut kepada para masyarakat yang hadir dalam Forum OPD tersebut.
“Tahun ini, PUPR punya ribuan paket pekerjaan meliputi fidik dan konsultan tepatnya 1.600 paket, PL seribu lebih dan LPSE sebanyak 503 paket”, terang Pradi.
Pelaku Jasa Konstruksi selaku stake holder pun mendapat peringatan agar bekerja secara profesional, mereka diminta oleh D2 agar mematuhi ketentuan administrasi dan referensi. Pradi mengingatkan tidak ingin kegiatan di gelar pada akhir tahun dan mewujudkan percepatan pembangunan yang berkesinambungan.
Sementara itu, Kepala DPUPR Kota Depok, Manto, dalam sambutannya secara global menyampaikan seluruh capaian kinerja tahun 2016, memaparkan rencana kerja tahun 2017 dan usulan kegiatan tahun 2018.
“Tahun 2016, sedikitnya 18 paket pekerjaan Jalan Jembatan gagal lelang lantaran sejumlah faktor, 3 titik banjir telah ditangani fisiknya 100% yakni, Kampung Utan -Perum Permata Depok, Pondok Jaya, Perum Puri Anggrek, Rangkapan Jaya dan Kali Cipinang”, terangnya.
Dia juga menjelaskan, ada sejumlah ruas jalan yang pembangunannya tidak di pegang oleh Depok seperti Jalan Juanda,. Diwilayah Kota Depok ada 5 ruas jalan Propinsi sepanjang 11,67km dan 11 ruas jalan Nasional sepanjang 41,63km. “2016 lalu ada sejumlah ruas jalan yang berubah, seperti jalan Sawangan, 26 Agustus lalu menjadi jalan Nasional, dulunya jalan Kota”, imbuhnya.
Manto menghimbau kepada masyarakat terutama LPM, agar mendatang dalam pengajuan pekerjaan jalan, anggaran yang diajukan baiknya di atas 100 juta tapi tetap di bawah 200 juta, sebab jika dibawah 100 juta, capek bikin dokumennya. “Kalau hanya 50 atau 90 juta, capek bikin dokumennya, karena di bawah 100 juta denfan di atas 100 juta, bikin dokumennya sama”, pungkasnya. (rki)