Hari Bumi, sebagimana dilansir oleh wikipedia, adalah hari pengamatan tentang bumi, dicanangkan setiap tahun pada tanggal 22 April dan diperingati secara internasional.
Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini yaitu bumi. Dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson pada tahun 1970 seorang pengajar lingkungan hidup. Tanggal ini bertepatan pada musim semi di Northern Hemisphere (belahan Bumi utara) dan musim gugur di belahan Bumi selatan.
PBB sendiri merayakan hari Bumi pada 20 Maret sebuah tradisi yang dicanangkan aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969, adalah hari di mana matahari tepat di atas khatulistiwa yang sering disebut Ekuinoks Maret. Kini hari bumi diperingati di lebih dari 175 negara dan dikoordinasi secara global oleh Jaringan Hari Bumi (Earth Day Network).
Ketua Generasi Muda Pejuang Siliwangi (Gemapsi) Kota Depok, M. Bachrun mengatakan, Bumi tidak membutuhkan manusia, manusialah yang membutuhkan bumi. Ketika bumi menjadi tidak seimbang karena perlakuan manusia yang salah, maka bumi akan menyeimbangkannya dengan caranya sendiri. Dan manusia menyebutnya sebagai bencana alam.
Oleh karena itu, timpalnya, kesadaran menjaga alam adalah dilandasi kesadaran bahwa bumi ini akan kita wariskan pada anak cucu kita. Menjaga kelestarian lingkungan alami di bumi adalah menjaga kelangsungan kehidupan manusia di masa depan.
“Selamat Hari Bumi 2017, semoga kita manusia, mampu mengemban amanah sebagai kalifah di bumi,” ucap Bachrun.
Peringatan Hari Bumi dapat dilakukan dengan memberikan sedekah bumi. Dalam pemaknaan yang terbaru, tandas Bachrun, adalah sebagian kecil langkah yang bisa dilakukan. Sedekah bumi misalnya dalam bentuk menjaga kebersihan dan menanam pohon.
“Dalam pandangan yang lebih luas adalah, dengan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan atau gaya hidup hijau, atau Green Living Style,” pungkasnya. (iki)